Main Article Content

Abstract

Ketuban pecah dini yang merupakan masalah penting dalam obstetri dan merupakan penyebab terbesar persalinan prematur dengan berbagai akibatnya. Terjadinya ketuban pecah dini menimbulkan komplikasi yaitu persalinan prematur dan penekanan tali pusat, dengan adanya penekanan tali pusat dapat menyebabkan hipoksia pada janin sehingga dapat terjadi asfiksia pada bayi baru lahir. Data tahun 2019 jumlah kelahiran bayi sebanyak 1.321 bayi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek sebanyak 330 (24.9%) kelahiran dengan asfiksia dan 17 diantaranya meninggal dunia Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2019,


Jenis penelitian kuantitatif rancangan penelitian case control. Populasi adalah Seluruh bayi lahir sebayak 1.321 data bayi. Jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 93 data kelahiran bayi. Perbandingan pengambilan sampel pada penelitian ini adalah 1:1. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adala lembar ceklis. Analisis data yang digunakan menggunakan uji chi square.


Hasil analisis dan pengolahan data didapatkan ada hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung didapatkan p-value 0.025 (>0.05). Diharapkan hasil penelitian ini dapat mendeteksi tanda bahaya kehamilan salah satunya ketuban pecah dini sehingga dapat segera memeriksakan diri agar tidak terjadi komplikasi akibat ketuban pecah dini yang terlalu lama. Meningkatkan wawasan dengan menganjurkan ibu untuk membaca buku KIA tentang tanda bahaya kehamilan.

Keywords

Ketuban Pecah Dini Asfiksia Bayi Baru Lahir

Article Details