Main Article Content

Abstract

Menurut World Health Organization diperkirakan terdapat 170 juta balita pendek pada tahun 2019, sebanyak 56% anak pendek hidup di Asia dan 36% di Afrika. Di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar persentase sangat pendek pada balita usia 0-23 bulan adalah 12,8%. Stunting atau balita pendek terjadi karena kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kemiskinan dan pola asuh tidak tepat. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil dan tinggi badan ibu hamil dengan kejadian stunting pada anak balita usia 12-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sari Tahun 2022.


Jenis penelitian yang digunakan kuantitatif dengan design analitik dan pendekatan case control. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2021- tanggal 31 Januari 2022. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 195. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan randoom sampling. Instrument menggunakan lembar checklist data diambil dari E-PPGBM. Analisa data menggunakan uji chi square.


Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil dengan kejadian stunting pada anak balita usia 12-59 bulan dengan p-value 0035 (<0,05), ada hubungan tinggi badan ibu hamil dengan kejadian stunting pada anak balita usia 12-59 bulan dengan p-value 0017 (<0.05). Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi pengetahuan pada masyarakat terutama orang tua yang memiliki balita tentang stunting dan penyebab stunting pada balita. Puskesmas melakukan kerjasama dengan bidan desa guna melakukan screening pada bayi dan balita untuk menurunkan kejadjan stunting.

Keywords

KEK, Stunting, Balita, Tinggi Badan

Article Details