Main Article Content

Abstract

Salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Demam berdarah dengue muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) sehingga mengakibatkan kepanikan di masyarakat karena berisiko meyebabkan kematian serta penyebarannya sangat cepat. Demam Berdarah Dengue masih menjadi permasalahan kesehatan baik di wilayah perkotaan maupun wilayah semi-perkotaan. Perilaku vektor dan hubungannya dengan lingkungan, seperti iklim, pengendalian vektor, urbanisasi, dan lain sebagainya mempengaruhi terjadinya wabah demam berdarah di daerah perkotaan.


Pencegahan DBD yang dilakukan di Indonesia dan dapat dilakukan oleh semua umur dan dari seluruh jenjang pendidikan adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Pemerintah di Indonesia mencanangkan pembudidayaan PSN secara berkelanjutan oleh masyarakat dengan pesan inti 3M plus dan mewujudkan terlaksananya gerakan 1 rumah 1 Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Keberhasilan kegiatan PSN dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (ABJ). Apabila ABJ ≥ 95% diharapkan dapat mencegah atau mengurangi kasus penularan DBD. Penanganan awal pada pasien dengan DBD sangat penting, yang pertama adalah observasi suhu tubuh, makan minum, berikan analgetik dan segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan.


Hasil pengabdian masyarakat didapatkan hasil evaluasi rata rata tingkat pengetahuan yang didapat sebesar 90%. Hal ini menunjukkan kesadaran warga meningkat akan pentingnya kesehatanan khususnya pencegahan DHF.


Kata kunci: kesehatan, penanganan DBD

Keywords

kesehatan, penanganan DBD

Article Details