Main Article Content
Abstract
Anemia adalah keadaan dimana kebutuhan fisiologis tubuh tidak terpenuhi oleh jumlah sel darah merah atau jumlah pembawa oksigen dalam darah. Berdasarkan hasil survey WHO Tingginya pervalensi anemia pada remaja putri dinegara negara berkembang dipengaruhi oleh keadaan stress, haid atau terlambat makan. Dari hasi survey di Puskesmas Tulang bawang 1 melalui aplikasi EPPBGM, angka remaja anemia pada bulan Januari-Desember 2023 sebesar 12,5%. Saat dilakukan wawancara kepadan siswa disekolah, mengatakan bahwa mereka sering jajan dan mengabaikan sarapan pagi dirumah serta jarang mengkonsumsi TTD yang diberikan oleh pihak Puskemas. Akibatnya tidak sedikit anak remaja yang menderita anemia akibat pola makan yang tidak sehat dan bergizi. Sehingga anak remaja akan lebih mudah sakit dan sulit berkonsentrasi dalam belajar.dari masalah tersebut maka timbul gagasan dan inisiatif untuk melakukan pemberdayaan kepada siswa dan guru sekolah melalui sosialisai Menu bekal sehat bergizi dalam rangka mencegah anemia pada anak remaja dan dilanjutkan dengan minum TTD setiap 1x seminggu dalam rangka meningkatkan kepatuhan mengkonsumsi TTD pada Remaja Putri. Untuk meningkatkan status kesehatan anak remaja. Metode yang digunakan melalui sosialisasi dan edukasi anemia, bahaya dan cara pencegahan anemia untuk anak remaja. Hasil dari analisis deskriptif perhitungan kuantitatif terkait dengan dampak pemberdayaan melalui pelatihan pembuatan menu bekal sehat bergizi, bisa ditari kesimpulan bahawa terjadi peningkatan pengetahuan dan kemampuan siswa sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dan pelatihanl.
Kata kunci : Remaja, Anemia, Bekal bergizi