Main Article Content
Abstract
Ketika tidak ada cukup hemoglobin dalam darah, suatu kondisi yang dikenal sebagai anemia terjadi. Karena perkembangan fisik yang cepat dan awal menstruasi, remaja putri seringkali kekurangan zat besi dalam jumlah yang cukup untuk mencegah anemia. Kadar hemoglobin akan dipengaruhi oleh kebiasaan makan yang tidak menentu akibat tuntutan sekolah dan ekstrakurikuler, serta konsumsi minuman yang mencegah penyerapan zat besi secara teratur. Zat besi yang hilang selama menstruasi dapat diisi kembali dengan tablet Suplemen Darah, dan kebutuhan zat besi yang tersisa dapat dipenuhi melalui cara diet. Zat besi pada wanita muda juga bermanfaat untuk meningkatkan fokus dan pembelajaran, menjaga kebugaran fisik, dan menangkal anemia.
Survei pendahuluan terhadap 35 siswi SMPN 4 Menggala menemukan bahwa tidak ada satupun siswi yang mengetahui apa itu anemia gizi besi, berbagai jenis anemia, dampak anemia, kebiasaan yang menghambat penyerapan zat besi, atau vitamin yang berperan berperan membantu penyerapan dan peningkatan zat besi. Namun, setengah dari mahasiswi mengetahui tentang gejala anemia, berapa kadar Hb normal, dan di mana menemukan zat besi. Walaupun sebelumnya pihak Puskesmas SMPN 4 Menggala telah memberikan penyuluhan anemia remaja bersamaan dengan pembagian Tablet Tambahan Darah (TTD), namun informasi yang diberikan belum disesuaikan dengan kebutuhan khusus remaja anemia gizi. Temuan ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan tentang anemia gizi besi pada remaja adalah strategi terbaik untuk mengurangi prevalensi kondisi tersebut di kalangan anak muda.