Main Article Content
Abstract
Seks bebas, juga dikenal sebagai intercouse di luar nikah atau kinky-seks, mengacu pada metode berbicara tentang seksualitas yang tidak dianggap normal. Negara dengan agama, filsafat dengan negara. Remaja, yang secara bio-psikologis dan perkembangan berada di puncak kedewasaan, sangat mungkin menikmati perilaku seks bebas. Perilaku seksual remaja dapat terjadi dalam berbagai bentuk, antara lain ketertarikan, berpacaran, berpegangan tangan, mencium pipi, berpelukan, mencium bibir, memegang payudara di balik baju, memegang payudara di balik baju, memegang kemaluan di baju, memegang kemaluan di balik baju, dan melakukan persetubuhan. Proyek sukarela ini bertujuan untuk menyatukan orang untuk berbagi dan mendiskusikan strategi inovatif untuk mengurangi dan menghilangkan perilaku seksual bermasalah di kalangan remaja. Tiga puluh sembilan siswa kelas sembilan SMP Negeri 4 Menggala mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan harapan anggota masyarakat, khususnya remaja, dapat mengetahui dampak penggambaran seksualitas media terhadap sikap dan tindakan remaja. Pendidikan kesehatan termasuk di antara kegiatan teoretis dan praktis ini. Proyek sukarela ini bertujuan untuk menyatukan orang untuk berbagi dan mendiskusikan strategi inovatif untuk mencegah dan mengatasi perilaku seksual remaja melalui program pendidikan. Dalam kegiatan ini, siswa diuji sebelum dan sesudah berpartisipasi melalui pre-test dan post-test dan diajar melalui kombinasi ceramah, diskusi kelompok, dan sesi tanya jawab individu. Diharapkan dengan mengikuti latihan ini, siswa akan mendapatkan apresiasi yang lebih dalam akan pentingnya aktivitas seksual di kalangan remaja dan pemahaman yang lebih luas tentang fenomena itu sendiri. Program pencegahan perilaku seksual remaja perlu dilaksanakan secara berkala untuk meningkatkan kesadaran dan mengingatkan masyarakat akan pentingnya mengetahui penyebab perilaku seksual remaja.