Main Article Content
Abstract
Berdasarkan data dari WHO dan UNICEF pada Tahun 2018 pemberian ASI eksklusif cukup rendah yaitu Hanya 41 persen. Di Indonesia dari data Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa tingkat pemberian ASI eksklusif hanya mencapai 37 persen (Unicef, 2020). Masalah utama dalam pemberian ASI rendah menurut Pusdiklat Nasional (2022) adalah kurang sering menyusui, Kelainan metabolism, jaringan payudara hipoplastik, bayi tidak dapat menghisap, ibu pekerja dan kurangnya gizi pada ibu. Upaya yang diselenggarakan pemerintah untuk mengembangkan kualitas masyarakat adalah Program peningkatan pemberian Air Susu Ibu (ASI) khususnya ASI eksklusif Karena dapat Memberikan dampak yang luas terhadap ibu kemudian status gizi dan kesehatan balita. Nutrisi berperan penting dalam perkembangan otak sejak kehamilan hingga usia 3 tahun (Bazzano AN, 2016). Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan serta pengetahuan tentang pentingnya memberikan ASI Eksklusif dari usia 0-6 bulan, penyuluhan ini bersamaan dengan Praktik Komunitas di Poskesdes Pekon Wonodadi yang berada di wilayah Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringswu, Provinsi Lampung dengan metode tatap muka (face-to-face), kemudian masyarakat terutama Calon ibu diberikan penyuluhan tentang pentingnya Pemberian ASI Eksklusif selama 0-6 bulan, Hasil penyuluhan ASI Eklsusif ternyata berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan ibu bayi.Peserta kegiatan sebanyak 19 ibu hamil dan masing-masing kader mulai dari remaja, sampai bayi Balita. Penyuluhan ini dilaksanakan oleh para dosen dan mahasiswa Program Studi D III Kebidanan, Fakultas Kesehatan, Universitas Aisyah Pringsewu.