Main Article Content

Abstract

Pemilu serentak pada tahun 2019 menunjukkan terjadinya fenomena Hoaks di tanah air yang di dominasi oleh generasi muda. Hal ini terjadi dikarenakan minimnya pengetahuan dan penguasaan terhadap literasi politik. Tingginya tingkat Hoaks saat ini menjadi ujian baru bagi kemajuan demokrasi di Indonesia. Di samping itu, Hoaks juga dapat menjadi ancaman bagi kerusakan demokrasi. Atas dasar itu, diperlukan Penguatan dan pemberdayaan pengetahuan literasi politik yang berkelanjutan untuk generasi muda. Merujuk dari masalah di atas, rumusan permasalahan dan solusi yang ditawarkan ialah: Pertama, membangun penguatan literasi politik yang berkelanjutan pada generasi muda melalui pengiat-pengiat literasi. Kedua, menyebar dan mensosialisasikan literasi politik kepada generasi muda yang kedepannya menjadi pewaris kemajuan demokrasi di Indonesia. Adapun, PPMI ini dilakukan dengan tiga cara berikut: 1) Pembekalan. Dalam pembekalan ini dilaksanakan  diskusi, bedah buku dan saling berbagi pengalaman dengan pengiat-pengiat literasi. 2) Pelatihan. Agenda ini bertujuan menciptakan hubungan dan interaksi yang efektif bagi terciptanya kerjasama yang baik antara anggota. Pendamping dan Pendidik. Adapun hasil dari pengabdian ini adalah bertambahnya pengetahuan generasi muda kota jambi terhadap literasi politik dan bisa meningkatkan budaya diskusi serta minat membaca bagi generasi muda terhadap literasi politik dikota Jambi.

Keywords

Pendidikan, Politik Literasi, Generasi Muda, Demokrasi.

Article Details