Main Article Content
Abstract
Abstrak
Stunting didefinisikan sebagai keadaan dimana status gizi pada anak menurut TB/U dengan hasil nilai Z Score = <-2 SD, hal ini menunjukan keadaan tubuh yang pendek atau sangat pendek hasil dari gagal pertumbuhan. Stunting pada anak juga menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kematian, masalah perkembangan motorik yang rendah, kemampuan berbahasa yang rendah, dan adanya ketidakseimbangan fungsional (Anwar, Dkk 2014). Berdasarkan data yang diperoleh di Desa Wonodadi Kecamatan Gadingrejo terdapat 60 bayi dan balita, dan 15 balita yang mengalami pertumbuhan kurang (Stunting).
Metode pada pengabidan masyarakat ini yaitu memberikan penyuluhan dengan mengumpulkan warga di salah satu rumah warga Desa Wonodadi Gadingrejo dengan metode ceramah dengan materi Mengenal Stunting dan Dampak Pada Pertumbuhan Anak dan orang tua balita diberikan materi serta leafleat.
Abstract
Stunting is defined as a condition in which the nutritional status of children according to height / age with a Z Score = <-2 SD, this indicates a short or very short body condition as a result of growth failure. Stunting in children is also a risk factor for death, low motor development problems, low language skills, and functional imbalances (Anwar, et al. 2014). Based on the data obtained in Wonodadi Village, Gadingrejo Subdistrict, there are 60 babies and toddlers, and 15 infants who experience stunting.
This method of community service is to provide counseling by gathering residents in one of the residents of Wonodadi Gadingrejo Village with a lecture method with the material Recognizing Stunting and the Impact on Child Growth and parents of toddlers given materials and leafleats.