STRATEGI PEMBELAJARAN AL-QUR’AN UNTUK USIA LANJUT DI MAJELIS TA’LIM ANNABAWI SINGASARI KARANGLEWAS BANYUMAS
Abstract
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lengkungan belajar. Pembelajaran untuk usia lanjut merupakan wujud dari pendidikan seumur hidup. Pada sebagian orang pembelajaran usia lanjut dianggap kurang menarik karena kondisi fisik dan psikis sudah sangat menurun. Sehingga ketika memasuki usia lanjut motivasi untuk belajar sangat rendah. Selain itu belajar di usia lanjut dianggap sudah tidak memiliki prospek di masa depan. Namun demikian, sesungguhnya pembelajaran untuk usia lanjut merupakan sesuatu kebutuhan yang sangat penting terutama untuk bekal kehidupannya. Terlebih pembelajaran Al-Qur’an bagi usia lanjut merupakan kebutuhan yang dapat dijadikan bekal menjelang akhir hayatnya. Penelitian tesis ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan strategi pembelajaran Al-Qur’an untuk usia lanjut di Majelis Ta’lim ANNABAWI Desa Singasari Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas. Adapun yang dideskripsikan adalah perencanaan dan pelaksanaan yang meliputi beberapa aspek antara lain aspek ustadz, jama’ah, tujuan, metode, materi, media, dan evaluasi. Selanjutnya diperoleh hasil dari pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan.
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) dengan jenis kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles and Huberman yang terdiri dari tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi data dilakukan dengan membandingkan dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi guna membuktikan keabsahan serta memperluas data hasil penelitian.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa strategi pembelajaran yang diterapkan adalah ekspositori dengan perencanaan meliputi tujuh aspek dan direncanakan dengan baik terutama aspek ustadz. Sedangkan pelaksanaan dari tujuh aspek tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dari penerapan ketujuh aspek tersebut, hasil pembelajaran dapat terlihat pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik menjadi lebih baik. Hal ini tentu tidak lepas dari kemampuan ustadz dalam mengelola pembelajaran. Adapun kendala yang dihadapi adalah faktor jama’ah usia lanjut yang secara fisik dan psikis sudah mulai menurun. Sebagai solusinya dibutuhkan peningkatan kompetensi ustadz terkait dengan strategi pembelajaran yang diterapkan.