EVALUASI PENERAPAN SISTEM KARTU OBAT RAWAT INAP PADA ONE DAY DOSE DISPENSING TERHADAP POLA PENGGUNAAN OBAT DAN BIAYA OBAT PASIEN HIPERTENSI DI RSUD LIWA

  • Erna Yanti Universitas Aisyah Pringsewu
  • L.Endang Budiarti Universitas Gadjah Mada
  • Erna Kristin Universitas Gadjah Mada
Keywords: Evaluasi,kartu obat rawat inap pada ODDD,penggunaan obat,biaya obat generik,branded,DOEN, non DOEN,antihipertensi,non antihipertensi

Abstract

RSUD Liwa telah menerapkan sistem kartu obat rawat inap pada ODDD berdasarkan keputusan direktur nomor : 46/Kep/0499 pada tanggal 8 April 1999 tentang petunjuk teknis penerapan one unit dose dispensing (OUDD)/one day dose dispensing (ODDD) pelayanan obat bagi pelanggan ASKES yang dirawat di RS pemerintah, untuk meningkatkan mutu pelayanan obat dalam hal penggunaan obat dan penurunan biaya obat dirawat inap. Dengan demikian instalasi farmasi harus mampu melaksanakan pengelolaan obat yang aman dan efisien serta berorientasi pada pasien. Evaluasi sistem kartu obat rawat inap pada ODDD sangat diperlukan manajemen dalam perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Metode Penelitian ini adalah penelitian quasi experimental pretest-postest design. Penelusuran data secara retrospektif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh resep / kartu obat rawat inap pasien hipertensi rawat inap penyakit dalam yang masuk ke IFRS,catatan pemakaian obat dari ruang penyakit dalam dan daftar pemakaian obat dari berbagai jenis pembiayaan di instalasi Farmasi. Hasil evaluasi pola penggunaan obat dengan indikator peresepan setelah penerapan sistem kartu obat rawat inap pada ODDD menunjukan persentase obat generik yang diresepkan meningkat 9,39%, persentase obat branded menurun 9,39%, persentase obat DOEN meningkat 8,75%, persentase obat yang tidak masuk DOEN 2011 (Non DOEN) menurun 8,73%, Rata – rata obat tiap lembar resep menurun 0,4 item obat sedangkan pemakaian obat meningkat 0,6%, biaya obat antihipertensi rata-rata dan total biaya obat menurun Rp 4.939,4 dan Rp 1.120.249, biaya obat non antihipertensi rata-rata dan total biaya obat menurun Rp 3.160,7 dan Rp 1.235.079 serta rata-rata biaya obat perpasien menurun Rp78.510 setelah penerapan sistem kartu obat rawat inap pada ODDD. Setelah penerapan sistem kartu obat rawat inap pada ODDD pola penggunaan obat meningkat dan biaya obat menurun, serta faktor yang paling berpengaruh terjadinya penurunan biaya obat adalah subtitusi generik, adanya intervensi lain yang secara komplementer baik berupa regulasi peresepan penggunaan obat generik pada sistem kartu obat rawat inap pada ODDD

Published
2024-05-23