STUDI EFEKTIVITAS FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOLIK LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KELINCI (Oryctolagus cuniculus)

Authors

  • Catur Susilo Kurnia Heti Universitas Aisyah Pringsewu
  • Kaka Widi Rahayu Universitas Aisyah Pringsewu
  • Dila Cindy Reptiana Universitas Aisyah Pringsewu
  • Vicko Suswidiantoro Universitas Aisyah Pringsewu
  • Wina Safitri Universitas Aisyah Pringsewu
  • Riza Dwiningrum Universitas Aisyah Pringsewu
  • Afi Sania Rosanti Universitas Aisyah Pringsewu

Keywords:

Luka bakar, kulit, lidah buaya, formulasi sediaan krim dan kelinci

Abstract

Luka bakar marupakan kecelakaan yang sering terjadi pada kehidupan sehari-hari akibat sentuhan kontak langsung kulit dengan sumber panas atau api seperti terkena bahan kimia, listrik, air panas atau benda panas yang sengaja ataupun tidak disengaja. Luka bakar dapat diberikan obat oral ataupun topikal, tetapi penggunaan obat secara terus-menerus mengakibatkan efek samping. Maka diperlukan untuk mengobati dan mencegah akibat efek samping obat, salah satu alternatif yang dapat digunakan tanaman herbal yaitu lidah buaya (Aloe vera) yang memiliki berbagai zat aktif sebagai penyembuhan luka bakar seperti senyawa saponin, tanin, flavonoid, alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan krim ekstrak etanolik lidah buaya (Aloe vera) terhadap waktu penyembuhan luka bakar pada kelinci. Jenis penelitian yang digunakan yaitu  Labolatory Experimental dengan lima kelompok perlakuan yaitu formulasi 10%, 15% dan 20%, kontrol negatif dan kontrol positif. Kelompok perlakuan menggunakan hewan uji kelinci sebanyak 3 ekor. Uji karakteristik sediaan krim dianalisis secara deskriptif kemudian diameter luka bakar dan peresnentase penyembuhan dianalisis menggunakan one-way Anova. Hasil penelitian menunjukkan sediaan krim ekstrak etanolik lidah buaya dengan kosentrasi 10%, 15% dan 20% memenuhi standar stabilitas fisik. Pada presentase penyembuhan luka bakar menunjukkan bahwa sediaan krim memberikan pengaruh terhadap penyembuhan luka. Krim dengan konsentrasi 20% memiliki efek penyembuhan paling besar dengan persentase penyembuhan 93,13% dibandingkan dengan konsentrasi 10% dan 15% dengan persentase 77,56% dan 83,75%  namun lebih kecil dibandingkan kontrol positif yaitu 95,25%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat efektivitas sediaan krim ekstrak etanolik lidah buaya terhadap waktu penyembuhan luka bakar yang paling efektif yaitu pada konsentrasi 20%.

Published

2025-08-04