Pelatihan berperilaku asertif untuk meningkatkan keterampilan prevensi tindakan bullying di SMP Islam Alma’mur Jakarta pusat

  • Hamid Mukhlis Universitas Aisyah Pringsewu
  • Shinta Okta Via Ningrum
  • Vivi Dwi Silfia
Keywords: Bullying, Pelatihan asertif, remaja

Abstract

Korban bullying lebih memilih diam dan tidak melaporkan perlakuan yang mereka dapatkan kepada orang lain. Informasi dan pengaduan mengenai perilaku bullying pada korban biasanya diketahui dari orang tua ataupun dari orang-orang yang berada disekitarnya. Adapula korban yang melaporkannya sendiri namun setelah mendapatkan perlakuan bullying dengan jangka waktu yang lama. Perilaku asertif merupakan titik tengah dan cara utama bagi remaja untuk terhindar menjadi korban bullying. Hal ini disebut sebagai titik tengah karena perilaku asertif mampu menghindarkan korban untuk membalas bullying dengan perilaku kekerasan lainnya serta menghindarkan korban dari perilaku pasif terhadap pelaku bullying. Asertif merupakan kemampuan untuk menyatakan diri dengan tulus, jujur,jelas, tegas, terbuka, sopan, spontan, apa adanya, dan tepat tentang keinginan, pikiran, perasaan dan emosi yang dialami. Hasil pelatihan ini, yakni terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan subjek mengenai bullying dan perilaku asertif setelah diberikan pelatihan dimana rata-rata pengetahuan subjek meningkat setelah pelatihan, sehingga dapat dikatakan bahwa pelatihan yang diberikan efektif untuk meningkatkan pengetahuan subjek mengenai bullying.

Published
2019-11-27