Main Article Content
Abstract
Riskesdas tahun 2018, prevalensi anemia di Indonesia yaitu 48,9% dengan proporsi anemia ada di kelompok umur 5 – 14 tahun sebesar 26,4% dan penderita berumur 15-24 tahun 18,4%. Anemia adalah kadar hemoglobin dalam darah kurang dari normal. Batas kadar Hb remaja putri untuk mendiagnosis anemia yaitu apabila kadar Hb kurang dari 12 gr/dl. Tujuan penelitian ini adalah untuk diketahui pengaruh pemberian sari kacang hijau terhadap kenaikan kadar Hb pada remaja putri di SMAN 1 Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental dengan pendekatan one group pre test post test desaign. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri kelas 12 IPS. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 orang. Tehnik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Analisa Univariat dan Bivariat menggunakan uji t dependen. Hasil penelitian didapat rata-rata kadar Hb pada remaja putri 12 IPS sebelum mengkonsumsi sari kacang hijau adalah 10,56 kadar Hb minimal 9,60 dan maksimal 11,40. Rata-rata kadar Hb pada remaja putri 12 IPS setelah mengkonsumsi sari kacang hijau adalah 14,04 kadar Hb minimal 12,50 dan maksimal 16,40. Ada pengaruh pemberian sari kacang hijau terhadap kenaikan kadar Hb pada remaja putri 12 IPS SMAN 1 Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran p-value 0,000. Diharapkan remaja putri mengonsumsi zat besi yang bisadidapati pada sari kacang hijau dimana dalam 100 gr nya terkandung zat besi sebesar 6,7 g yang dapat membantu pemenuhan kebutuhan harian remaja agar mengurangi terjadinya resiko anemia. Remaja putri bisa memanfaatkan terapi non farmokologi seperti sari kacang hijau ini untuk meninkatkan kadar hemoglobin.