Main Article Content

Abstract

Cakupan ASI eksklusif di Kabupaten Tanggamus di tahun 2021 merupakan cakupan tertinggi kedua di Provinsi Lampung yaitu sebesar 87.2% namun di tahun 2022 diketahui terjadi penurunan cakupan pemberian ASI eksklusif menjadi sebesar 72,36%. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI yang dihasilkan melalui peningkatan konsumsi laktogogum. Komponen makanan yang memiliki efek laktogogum salah satunya adalah daun katuk. Tujuan penelitian efektivitas simplisia daun katuk terhadap produksi ASI pada ibu postpartum di PMB Siti Juwariyah, S.ST Kabupaten Tanggamus. Jenis penelitian kuantitaif, rancangan penelitian pre experiment (pra esksperimen) dengan desain one group pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum di PMB Siti Juwariyah, S.ST Kabupaten Tanggamus sebanyak 36 orang dengan sampel yang digunakan sebanyak 15 orang menggunkaan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis data secara univariat dan bivariat (uji t-test). Hasil penelitian rata-rata produksi ASI sebelum mengkonsumsi simplisia daun katuk adalah 2.5 ml dan sesudah mengkonsumsi simplisia daun katuk adalah 90.4 ml. Ada efektivitas simplisia daun katuk terhadap produksi ASI pada ibu postpartum di PMB Siti Juwariyah, S.ST Kabupaten Tanggamus tahun 2023 (p-value = 0,000). Saran bagi PMB agar pemberian simplisia daun katuk dapat diterapkan sebagai terapi nonfarmakologi untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu postpartum agar tercapai cakupan pemberian ASI eksklusif.

Keywords

Ibu postpartum, produksi ASI, dan simplisia daun katuk

Article Details