Main Article Content

Abstract

Ruptur perineum merupakan robekan pada perineum yang terjadi sewaktu persalinan baik secara spontan maupun dengan alat atau tindakan. Data 2022 di RSIA Bunda Liwa Kabupaten Lampung Barat terdapat 109 persalinan, dimana sebanyak 58 ibu bersalin secara SC, dan sebanyak 51 ibu bersalin secara pervaginam. Faktor terjadinya ruptur perineum dikrenakan faktor ibu, faktor janin, faktor persalinan, riwayat persalinan dan faktor penolong persalinan. Tujuan penelitian ini adalah diketahui analisis faktor resiko ruptur perineum pada persalinan pervaginam di RSIA Bunda Liwa Kabupaten Lampung Barat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control.  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di RSIA Bunda Liwa sebanyak 260 responden dengan sampel yang digunakan sebanyak 154 responden menggunakan teknik simple random sampling. Penelitian ini telah dilaksanakan di RSIA Bunda Liwa Kabupaten Lampung Barat pada tanggal 3-9 Januari 2023. Pengumpulan data dengan lembar observasi, analisis data secara univariat dan bivariat (uji chi square). Hasil penelitian univariat diketahui sebagian besar responden memiliki usia tidak berisiko rupture perineum sebanyak 64,9%, sebagian besar responden mengalami paritas multigravida sebanyak 63,6%, dan sebagian besar responden memilki BB lahir tidak berisiko sebanyak 72,7%. Analisis bivariat : terdapat hubungan usia (p-value = 0,000), paritas (p-value = 0,000), BB lahir (p-value = 0,000) dengan terjadinya ruptur perinium di RSIA Bunda Liwa Kabupaten Lampung Barat Tahun 2022. Saran: Diharapkan untuk lebih memahami terkait dengan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya ruptur perineum, dan sebagai pengalaman, saat kehamilan sebaiknya melakukan kegiatan seperti senam hamil dan pijat perineum untuk mengurangi resiko ruptur perineum. Kegiatan senam hamil sebaiknya dilakukan rutin sesuai anjuran dari petugas kesehatan.

Keywords

Ruptur perineum, usia,paritas, dan BB lahir

Article Details