Main Article Content

Abstract

Bahasa Indonesia menempati urutan keempat dari 6 negara yang separuh jumlah anak-anaknya belum diimunisasi di dunia, yakni sebesar 5% setelah Pakistan. Indonesia mewajibkan lima jenis imunisasi dasar menurut program WHO dalam Immunization Development Program (IDP). Berdasarkan cakupan imunisasi dasar lengkap di Kabupaten Pringsewu tahun 2023, yakni sebesar 74,6%. Cakupan imunisasi dasar tertinggi adalah Puskesmas Sukoharjo yaitu sebesar 99,6% dan cakupan imunisasi dasar terendah adalah Puskesmas Gading Rejo yaitu sebesar 48,8%. Imunisasi bertujuan untuk membentuk kekebalan tubuh pada bayi/balita terhadap suatu penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan imunisasi dasar lengkap di UPTD Puskesmas Gading Rejo tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 9-12 bulan. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 88 sampel. Pengumpulan data menggunakan data primer dengan instrumen kuesioner. Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan imunisasi dasar lengkap sebanyak 35 (39,8%), responden berpengetahuan kurang 42,1 (47,7%), responden memiliki pekerjaan sebanyak 8 (9,1), responden berpendidikan tinggi 48 (54,4%), dan responden tidak didukung keluarga sebanyak 58 (65,9). Analisis bivariat didapatkan ada hubungan pengetahuan dengan imunisasi primer di UPTD Puskesmas Gadingrejo p=0,003, tidak ada hubungan pekerjaan dengan imunisasi primer di UPTD Puskesmas Gadingrejo p=0,159, ada hubungan pendidikan dengan imunisasi primer di UPTD Puskesmas Gadingrejo p=0,002, ada hubungan dukungan keluarga dengan imunisasi primer di UPTD Puskesmas Gadingrejo p=0,000. Diharapkan ibu yang memiliki bayi/balita membawa anaknya secara rutin ke puskesmas; Selain itu ibu bayi juga harus bekerjasama dengan kader dan bidan desa yang menginformasikan jadwal.

Keywords

Keywords: factors, primary immunization

Article Details