Main Article Content

Abstract

Kanker servik merupakan kanker yang tumbuh pada sel-sel leher rahim, gejala yang timbul ditandai oleh keputihan abnormal, nyeri saat berhubungan intim dan perdarahan. Namun pada stadium awal kanker jenis ini tidak menunjukan tanda dan gejala. Saat ini di Kabupaten Pringsewu kasus kanker serviks mencapai 3,7 % yaitu 212 kasus kanker tahun 2022 dan 1 kasus di PKM Sukoharjo, untuk mendeteksi adanya kanker jenis ini maka harus melakukan deteksi dini kanker serviks salah satunya dengan pemeriksaan IVA test khususnya bagi wanita yang pernah melakukan hubungan seksual. Tujuan penelitian ini mengetahui distribusi frekuensi dan hubungan tingkat pendidikan, sikap, akses informasi terhadap pemeriksaan IVA. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan jumlah sampel yaitu 98 responden, Teknik sampling purposive sampling. Tempat penelitian di wilayah UPTD Puskesmas Sukoharjo Pringsewu. Instrument penelitian yaitu kuesioner dan uji analisis menggunakan Chi Square dan fisher’s Exact test.  Hasil penelitian didapatkan Sebagian responden memiliki tingkat Pendidikan rendah (47,9%), sikap negatif (73,5%), akses informasi cukup baik (65,3%), dan tidak melakukan pemeriksaan IVA (88,8%). Hasil uji statistik diketahui tingkat pendidikan dengan nilai p-value 0,201, sikap p-value 0,001, akses informasi dengan nilai p-value 0,091. Kesimpulan penelitian ini menunjukan ada hubungan sikap WUS terhadap melakukan pemeriksaan IVA test, dan tidak terdapat hubungan tingkat pendidikan dan akses informasi, terhadap pemeriksaan IVA test. Diharapkan hasil penelitian dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada WUS agar memiliki sikap positif terhadap pemeriksaan IVA.

Keywords

Pemeriksaan IVA faktor wanita usia subur (WUS)

Article Details