RELIGIUSITAS SEBAGAI PREDIKTOR TERHADAP KESEHATAN MENTAL STUDI TERHADAP PEMELUK AGAMA ISLAM
Keywords:
Kesehatan Mental, Religiusitas, MuslimAbstract
Era modern yang lebih menitikberatkan pada materialisme, individu dan tuntutan 
perubahan yang cepat. Itu membuat orang akan mendapat masalah seperti itu jika mereka tidak bisa 
menyesuaikan diri. Ketidakmampuan dalam beradaptasi akan membuat seseorang cepat mengalami 
kecemasan, frustasi dan depresi; itu adalah manifestasi dari penyakit mental. Kondisi ini akan 
semakin parah jika seseorang tidak memperhatikan aspek agama dalam hidupnya. Hal ini disebabkan 
oleh landasan agama merupakan salah satu dari empat dimensi yang mempengaruhi kehidupan 
seseorang. Jika salah satunya tidak terpenuhi maka fungsi manusia akan terganggu yaitu penyakit 
jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah religiositas merupakan faktor yang 
mempengaruhi gangguan jiwa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah quota 
sampling dan accidental sampling. Subyek penelitian ini berusia 18-40 tahun dan beragama Islam 
dengan jumlah keseluruhan 82 orang. Instrumen pengumpulan data adalah skala gangguan jiwa dan 
skala religiositas. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa F (54,068) > F tabel dan r2 = 0,403. Jadi 
hipotesis diterima, artinya religiusitas dapat memprediksi penyakit jiwa dengan kapasitas prediksi 
sebesar 40,3%.
