Hipertensi pada Lansia 60–74 Tahun: Peran Usia, Pendidikan, dan Status Gizi di Puskesmas Ambarawa
Keywords:
Hipertensi, Usia, Tingkat Pendidikan, Status Gizi, LansiaAbstract
Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama pada lansia yang berdampak pada peningkatan 
risiko komplikasi kronis. Berbagai faktor seperti usia, tingkat pendidikan, dan status gizi diduga 
berperan dalam meningkatkan risiko hipertensi. Mengetahui hubungan antara usia, tingkat 
pendidikan, dan status gizi berdasarkan IMT dengan kejadian hipertensi pada lansia usia 60–74 
tahun di wilayah kerja UPT Puskesmas Ambarawa, Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini 
menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel berjumlah 67 
lansia dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan melalui pengukuran 
tekanan darah, tinggi dan berat badan, serta kuesioner. Uji Gamma digunakan untuk analisis 
hubungan antarvariabel. Mayoritas responden (40,3%) berada dalam kategori pra-hipertensi. 
Usia 60–64 tahun memiliki prevalensi hipertensi tertinggi. Hasil uji statistik menunjukkan 
bahwa hanya variabel usia yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian hipertensi 
(p=0,031), sementara tingkat pendidikan (p=0,145) dan status gizi berdasarkan IMT (p=0,135) 
tidak signifikan. Usia merupakan faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kejadian 
hipertensi pada lansia. Meskipun tidak signifikan, lansia dengan pendidikan rendah dan status 
gizi berlebih cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi. Intervensi promotif dan 
preventif seperti edukasi kesehatan, pengelolaan gizi, dan aktivitas fisik perlu ditingkatkan 
untuk menurunkan risiko hipertensi sejak dini.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Gizi Aisyah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
 
						
