Main Article Content
Abstract
Stunting adalah salah satu permasalahan gizi yang paling umum dialami oleh balita di berbagai
negara, termasuk di Indonesia. Prevalensi stunting di Kabupaten Mesuji mencapai 22,5%,
sedangkan di Desa Nipah Kuning prevalensinya sebesar 26,32%. Angka ini masih belum
mencapai target nasional untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2023.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara tingkat pekerjaan ibu dan jumlah
anggota keluarga dengan kejadian stunting pada balita usia 6–59 bulan di Desa Nipah Kuning.
Penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2023 dengan populasi penelitian terdiri dari
73 balita berusia 6–59 bulan yang tinggal di Desa Nipah Kuning. Sebanyak 63 balita dijadikan
subjek penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah observasi analitik dengan
pendekatan potong lintang (cross-sectional). Data dikumpulkan melalui pengukuran
antropometri dan pengisian kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat untuk distribusi
frekuensi dan bivariat untuk melihat hubungan antara variabel independen dan dependen. Hasil
penelitian menunjukkan tidak menemukan hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu (p =
1,000) dan jumlah anggota keluarga (p = 0,567) dengan kejadian stunting. Penelitian ini
menyoroti pekerjaan ibu dan jumlah anggota keluarga bukan satu-satunya faktor yang
menentukan status gizi anak. Faktor lain seperti tingkat pendidikan ibu, penghasilan keluarga,
dan akses terhadap makanan bergizi tetap menjadi penentu utama.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.