Main Article Content
Abstract
Tuberculosis menjadi penyakit yang diperhitungkan dalam meningkatkan morbiditas penduduk. Tuberculosis dalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis yang tahan asam. Status gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan waktu cross sectional dengan 44 responden yang diambil dari status pasien dengan teknik total sampling kemudian dianalisis menggunakan uji coeffisien phi dengan α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 35 responden (79,54%) merupakan penderita Tuberculosis (BTA+), dan 9 responden (20,45%) lainnya merupakan penderita Tuberculosis (BTA-). Sebanyak 19 penderita (43,18%) Tuberculosis (BTA+) memiliki status gizi buruk, 16 penderita Tuberculosis (BTA+) (36,36%) memiliki status gizi kurang, dan 9 penderita Tuberculosis (BTA-) (20,45%) memiliki status gizi buruk. Hasil uji koeffisien phi dengan p=0,006 dengan tingkat kemaknaan<0,05, yang berarti terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian Tuberculosis. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu atus gizi yang kurang baik dan buruk akan lebih mudah tertular Tuberculosis apabila berkontak langsung dengan penderita Tuberculosis. Asupan nutrisi atau gizi perlu untuk penderita Tuberculosis karena bisa membentuk daya tahan tubuh yang baik sehingga tidak mudah terserang penyakit.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.