Main Article Content

Abstract

Seorang ibu hamil yang memiliki status gizi buruk atau Kekurangan Energi Kronik (KEK) akan berpotensi untuk melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Kekurangan Energi Kronik (KEK) dengan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Pada Bayi Baru Lahir (BBL) di Praktik Bidan Mandiri (PMB) Desti Mayasari Pekon Kedaung Kecamatan Pardasuka tahun 2022. Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel 59 ibu bersalin yang ada di Praktik Bidan Mandiri (PMB) Desti Mayasari Pekon Kedaung Kecamatan Pardasuka. Teknik pengambilan sampel dengan Total Sampling. Proses pengambilan data menggunakan metode observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah univariat dengan distribusi frekuensi, bivariat dengan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase ibu hamil yang mengalami KEK pada saat awal kehamilan 14 orang (23,7%) dan kasus BBLR sebanyak 6 bayi (10,2%). Terdapat hubungan yang bermakna antara Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil dengan kejadian BBLR (P-Value=0,000). Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya peningkatan upaya deteksi dini secara komprehensif terhadap ibu hamil dengan melakukan pengukuran LILA secara rutin berkelanjutan, melakukan optimalisasi penanganan pada ibu hamil dengan status Kekurangan Energi Kronik (KEK).

Keywords

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), Kekurangan Energi Kronik (KEK).

Article Details