Main Article Content

Abstract

Metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh peserta KB aktif di Indonesia adalah suntikan (47,96%). Di Provinsi Lampung tahun 2015 tercatat sebanyak 412.316 (33,42%) pengguna KB suntik sedangkan di Kabupaten Lampung Tengah yaitu sebanyak 61.788 akseptor. Suntik KB 3 bulan juga memiliki kekurangan, diantaranya dapat mendatangkan efek samping berupa sakit kepala, payudara nyeri, pendarahan, menstruasi tidak teratur dan kenaikan berat badan. Penggunaan DMPA menunjukkan kenaikan berat badan, hal ini karena dalam kontrasepsi suntik mengandung hormone progesterone dan estrogen.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lama pemakaian KB DMPA terhadap berat badan pada akseptor di  PMB Hj. Ernawati,S.ST Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2019.


Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, rancangan penelitian ini adalah analitik observasional pendekatan cross sectional, populasi sebanyak 38, dengan jumlah sampel penelitian sebesar 38 responden dengan tehnik sampling menggunakan Accidental sampling. Analisis menggunakan ujichi-square.


Hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden merupakan akseptor KB suntik lama yaitu sebanyak 21 orang (55,3%), sebagian besar responden tidak mengalami kenaikan berat badan yaitu sebanyak 20 orang (52,6%), Terdapat pengaruh lama pemakaian KB DMPA terhadap berat badan pada akseptor di  PMB Hj. Ernawati,S.ST Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2019 dengan nilai P-Value = 0,020.Saran diharapkan bagi petugas kesehatan agar memberikan edukasi kepada akseptor KB tentang efek samping setiap metode kontrasepsi serta menyarankan akseptor untuk dapat mengantisipasi efek samping dengan menggunakan metode kontrasepsi non hormonal yang lebih aman seperti IUD.

Keywords

Berat Badan KB Suntik

Article Details