Main Article Content
Abstract
Kontrasepsi hormonal yang banyak digunakan adalah KB suntik sehingga penggunaan mengalami efek samping seperti gangguan siklus mentruasi dan peningkatan berat badan. Kekurangan dari kontrasepsi suntik adalah terganggunya pola haid di antaranya adalah amenorrhea, menoragia dan muncul bercak (spotting), terlambatnya kembali kesuburan, peningkatan berat badan (Saifuddin, 2009). Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas Hipotesa para ahli DMPA merangsang pusat pengendali nafsu makan di hypothalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih daripada biasanya (Hartanto, 2009). Tujuan penelitian mengetahui hubungan lama pemakaian alat kontrasepsi hormonal dengan gangguan siklus menstruasi dan peningkatan berat badan pada wanita usia subur di PMB Wiwit Setiyorini Desa Varia Agung Lampung Tengah tahun 2019. Jenis penelitian kuantitatif dan desain pendekatan cross sectional. Objek penelitian ini adalah lama penggunaan KB hormonal, siklus mentruasi, dan peningkatan berat badandan Subjek penelitian adalah akseprtor KB hormonal dengan populasi 421 WUS. Penghitingan Besaran sampel menggunakan rumus Slovin didapatkan 81 responden dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Jenis data digunakan data primer. Anilisa data univariat dan bivariat menggunakan uji chy square. Hasil uji statistik bivariat didapatkan Ada hubungan lama pemakaian alat kontrasepsi hormonal dengan gangguan siklus menstruasi dan peningkatan berat badan pada wanita usia subur dengan nilai p – value = 0,003 dan nilai p – value = 0,011. Saran untuk responden yang menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon estrogen dan progesterone sebaiknya membiasakan mengatur pola makan pola makan yang seimbang yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak menggunakan obat-obatan penurun baret badan, serta melakukan olah raga secara teratur dan rutin agar membantu berat badan tetap ideal.